Rabu 23 Oktober 2019, 17:10 WIB
Indonesia Bahas Isu Kelautan Dunia di Our Ocean Conference Norwegia
Jakarta -
Sementara itu, delegasi Indonesia pada OOC 2019 lainnya yaitu Kepala Bagian Organisasi dan Humas, Ditjen Perhubungan Laut, Yan Prastomo Ardi mengatakan bahwa OOC 2019 akan mempertemukan para pemimpin dunia, pemerintahan, pelaku bisnis, masyarakat sipil dan lembaga penelitian untuk saling berbagi pengalaman, mengidentifikasi solusi dan berkomitmen untuk bertindak untuk laut yang bersih, sehat dan produktif.
Sebagai informasi, penyelenggaraan OOC telah dilaksanakan sebanyak 5 kali sejak tahun 2014, antaranya 2 kali di Washington DC, Cile, Malta, dan terakhir di Indonesia.
Indonesia berpartisipasi pada Our Ocean Conference (OCC) tahun 2019 yang digelar di Oslo, Norwegia. Acara ini membahas sejumlah isu kelautan dunia dan peran Indonesia dinilai penting di acara kali ini. Pada OOC 2019 ini, Pemerintah Indonesia mengirimkan perwakilan untuk berperan aktif dalam acara ini.
Delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, BMKG dan KBRI di Oslo selama dua hari ke depan akan mengikuti materi terkait dengan enam Areas of Action.
Sekretaris Utama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwi Budi Sutrisno yang juga sebagai delegasi Indonesia pada OOC 2019 tersebut menyampaikan bahwa masa depan dunia sangat tergantung pada lautan yang bersih dan sehat dimana diperlukan adanya keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dan pelestariannya untuk kepentingan umat manusia ke depan.
"Menjaga lautan untuk generasi mendatang merupakan tanggung jawab dan masalah urgensi dunia dan dengan penyelenggaraan OOC 2019 akan menyoroti pentingnya pengetahuan sebagai dasar kebijakan dan tindakan/aksi untuk memastikan perlindungan laut, pengelolaan sumber daya laut yang bertanggung jawab dan pertumbuhan ekonomi masa depan yang berkelanjutan," ujar Dwi Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2019).
Sebagai informasi, penyelenggaraan OOC telah dilaksanakan sebanyak 5 kali sejak tahun 2014, antaranya 2 kali di Washington DC, Cile, Malta, dan terakhir di Indonesia.
Di OOC 2018 yang dilaksanakan di Bali, Indonesia tercatat enam kepala negara hadir dengan lebih dari 1.900 perwakilan 70 negara, 36 pejabat setingkat menteri, 38 organisasi internasional, serta 290 NGO dan sektor privat juga ikut hadir pada OOC 2018.
Selama lima kali diadakan, konferensi tahunan itu telah mengeluarkan 950 komitmen di bidang kelautan dan kemaritiman, di antaranya 31 komitmen pada 2014, 73 komitmen pada 2015, 126 komitmen pada 2016, 433 komitmen pada 2017, dan terakhir 287 komitmen dari konferensi OOC di Bali.
Adapun Komitmen dikategorikan dalam bidang-bidang seperti pembangunan kapasitas (capacity building); iklim, pencegahan dan pemantauan pengasaman laut; mempromosikan perikanan yang berkelanjutan; perlindungan laut; pengurangan polusi laut; jaringan kerja laut yang aman; serta pemetaan dan pemahaman lautan dan masa depan konferensi samudera
Selama lima kali diadakan, konferensi tahunan itu telah mengeluarkan 950 komitmen di bidang kelautan dan kemaritiman, di antaranya 31 komitmen pada 2014, 73 komitmen pada 2015, 126 komitmen pada 2016, 433 komitmen pada 2017, dan terakhir 287 komitmen dari konferensi OOC di Bali.
Adapun Komitmen dikategorikan dalam bidang-bidang seperti pembangunan kapasitas (capacity building); iklim, pencegahan dan pemantauan pengasaman laut; mempromosikan perikanan yang berkelanjutan; perlindungan laut; pengurangan polusi laut; jaringan kerja laut yang aman; serta pemetaan dan pemahaman lautan dan masa depan konferensi samudera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar